Praktek monogami biasanya juga ditemukan di dunia burung.
Si jantan dan betina pacaran, kawin, membangun sarang bersama- sama, dan membesarkan anak bersama-sama pula.
Namun Penguin merupakan burung paling setia diantara para burung.
Nah pada saat itu penguin jantan mengambil peran dan dengan sabar mengerami telur-telurnya, dan membiarkan betinanya untuk pergi beristirahat dan mencari makanan di laut. Nanti, kalau si betina sudah kembali, barulah ia boleh pergi. Dan hal yang mengagumkan ialah, bahwa sementara pasangannya menunggu di sarang, tidak pernah terbersit pikiran penguin jantan atau betina untuk berselingkuh. (Padahal di bibir pantai yang diliputi es itu ada ribuan penguin yang berdiri “plengak-plengok”.
Semua memakai tuksedo “hitam-putih” yang sama. Kalau saja ada satu pasangan yang berselingkuh di antara ribuan penguin yang seragam itu, bagaimana mungkin suami atau isterinya bisa mengetahuinya dari kejauhan sana?).
Saat itu Sang ibu harus mencari makan. Sang ibu yang telah kehilangan 3 /4 dari berat badannya harus kembali melakukan march panjang yang jaraknya lebih dari 70 miles untuk kembali ke ice oceannya dan mengumpulkan makanan.
Di lain pihak, sang ayah menjaga telur dalam kejamnya badai salju.
Yang pasti, cobaan sang ayah juga berat.Belum lagi rasa lapar mereka.
Di July, para ibu bersiap-siap untuk melakukan march lagi. Setelah perut mereka terisi penuh oleh makanan untuk persiapan makanan anak mereka nantinya. Perjalanan panjang kembali dilakukan. Para telur sudah waktunya untuk menetas dan yang pasti mereka dalam keadaan lapar…Hebatnya…para ayah ini mempunyai cadangan susu yang berada dalam mulut mereka(penguin memberi makan anaknya lewat mulutnya.
Ada juga bayi bayi yang tidak survive dalam kelaparan ini. Sang ayah sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Yang pasti mereka dalam keadaan lapar berat. 1 /2 berat badan mereka hilang. 4 bulan sudah mereka tidak makan dan tidak minum. Akhirnya, sang ibu datang…dan biasanya para ibu ini membunyikan terompet..dan para bapak menjawab sahutannya…
mereka mengenali pasangannya dari suara dan bukan dari penampakan.
Setelah menemukan pasangannya, mereka akan saling menukar tempat lagi. Kali ini waktunya sang ibu menjaga si bayi..dan sang Ayah akan kembali ke tempatnya mencari makan..tapi sebelumnya sang ayah akan bernyanyi buat anaknya dan membuat anaknya mengenali suara bapaknya dan merekam suara anaknya. Kali ini sang ibu akan mengenalkan pada si bayi, storm pertama…dingin pertama…melatih jalan dan keberanian.Di sinilah peran sang ibu jelas terlihat.
Setelah beberapa bulan, mendekati Desember…sang ayah akan kembali lagi ke tempat sang anak…nah….kali ini…waktunya keluarga berkumpul…sang ayah akan bernyanyi untuk mencari anak nya.
sumber : http://www.kucoba.com/2011/08/pelajaran-hidup-makna-kesetian-dari.html
Si jantan dan betina pacaran, kawin, membangun sarang bersama- sama, dan membesarkan anak bersama-sama pula.
Namun Penguin merupakan burung paling setia diantara para burung.
Nah pada saat itu penguin jantan mengambil peran dan dengan sabar mengerami telur-telurnya, dan membiarkan betinanya untuk pergi beristirahat dan mencari makanan di laut. Nanti, kalau si betina sudah kembali, barulah ia boleh pergi. Dan hal yang mengagumkan ialah, bahwa sementara pasangannya menunggu di sarang, tidak pernah terbersit pikiran penguin jantan atau betina untuk berselingkuh. (Padahal di bibir pantai yang diliputi es itu ada ribuan penguin yang berdiri “plengak-plengok”.
Semua memakai tuksedo “hitam-putih” yang sama. Kalau saja ada satu pasangan yang berselingkuh di antara ribuan penguin yang seragam itu, bagaimana mungkin suami atau isterinya bisa mengetahuinya dari kejauhan sana?).
Saat itu Sang ibu harus mencari makan. Sang ibu yang telah kehilangan 3 /4 dari berat badannya harus kembali melakukan march panjang yang jaraknya lebih dari 70 miles untuk kembali ke ice oceannya dan mengumpulkan makanan.
Di lain pihak, sang ayah menjaga telur dalam kejamnya badai salju.
Yang pasti, cobaan sang ayah juga berat.Belum lagi rasa lapar mereka.
Di July, para ibu bersiap-siap untuk melakukan march lagi. Setelah perut mereka terisi penuh oleh makanan untuk persiapan makanan anak mereka nantinya. Perjalanan panjang kembali dilakukan. Para telur sudah waktunya untuk menetas dan yang pasti mereka dalam keadaan lapar…Hebatnya…para ayah ini mempunyai cadangan susu yang berada dalam mulut mereka(penguin memberi makan anaknya lewat mulutnya.
Ada juga bayi bayi yang tidak survive dalam kelaparan ini. Sang ayah sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Yang pasti mereka dalam keadaan lapar berat. 1 /2 berat badan mereka hilang. 4 bulan sudah mereka tidak makan dan tidak minum. Akhirnya, sang ibu datang…dan biasanya para ibu ini membunyikan terompet..dan para bapak menjawab sahutannya…
mereka mengenali pasangannya dari suara dan bukan dari penampakan.
Setelah menemukan pasangannya, mereka akan saling menukar tempat lagi. Kali ini waktunya sang ibu menjaga si bayi..dan sang Ayah akan kembali ke tempatnya mencari makan..tapi sebelumnya sang ayah akan bernyanyi buat anaknya dan membuat anaknya mengenali suara bapaknya dan merekam suara anaknya. Kali ini sang ibu akan mengenalkan pada si bayi, storm pertama…dingin pertama…melatih jalan dan keberanian.Di sinilah peran sang ibu jelas terlihat.
Setelah beberapa bulan, mendekati Desember…sang ayah akan kembali lagi ke tempat sang anak…nah….kali ini…waktunya keluarga berkumpul…sang ayah akan bernyanyi untuk mencari anak nya.
sumber : http://www.kucoba.com/2011/08/pelajaran-hidup-makna-kesetian-dari.html
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar Anda disini. Terima kasih, salam LINUX...!!!